Tarakan, MK – Nasib sial menerpa 11 pemancing asal Tarakan yang terombang-ambing di lautan karena mesin kapalnya rusak. Untung saja, petugas Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan bersama keamanan lainnya berhasil menemukan semuanya dalam kondisi sehat, Minggu (07/02.
Komandan KSOP Tarakan Syarifuddin kepada Metro Kaltara menjelaskan sesuai laporan yang diterima phaknya sudah dua hari para pemancing itu terombang-ambing di laut. “Sekitar pukul 09:00 Wita kita mendapatkan laporan. Kemudian kita mempersiapkan semua kelengkapan dan 11:30 Wita berangkat ke TKP titik koordinat yang sudah ditentukan. Alhamdulillah kita dapatkan korban itu sekitar pukul 15:00 Wita,” ujarnya, Minggu (07/02).
Ia menuturkan 11 orang ini hendak pergi mancing di perairan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Awalnya 9 orang diantaranya diselamatkan menggunakan speedboat saat kondisi perairan masih tenang sekitar pukul 09:00 Wita oleh kawannya dari Tarakan.
Namun dua pemancing lainnya Aco (29) Raka (23) tidak bisa diselamatkan bersamaan dengan alasan menjaga kapal yakni ABK dan juragan kapal. “Tadi kita sudah evakuasi, kesulitannya disitu gelombang tinggi hampir dua meter dan berputar-putar mengelilingi kapal sehingga sekitar setengah jam baru bisa merapat ke kapal dompeng pemancing dengan nama KM. Junior. Kita selamatkan dengan cara mendekati kapal secara perlahan kemudian keduanya kita suruh lompat ke kapal,” ungkapnya.
Sementara kapal masih berada di TKP dan menunggu cuaca membaik guna mengevakuasinya. Syarifuddin menghimbau kepada para nelayan untuk tidak melaut dulu mengingat cuaca buruk beberapa hari kedepan.
Awak kapal Aco (29) mengaku usai memancing dan hendak pulang tiba-tiba saja mesin tidak mau menyala. “Kami mancing di Bunyu, pas mau pulang mesin kapal gak mau menyala setelah diperiksa ternyata kotor karena campur air,” akunya.
“Sekitar 17 mil dari Tarakan dengan posisi kapal. Sempat telepon ke bos saya, kalau KSOP saya gak tau siapa yang kabari mungkin 9 orang tadi,” tuturnya. (aras/sti)