Tarakan – Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan Tarakan, dinyatakan hilang setelah perahu ketinting yang ditumpangi diterjang gelombang tinggi saat menuju tambak, hingga kini kondosi korban belum di ketahui, pihak Kepolisian dan Basarnas serta kerabat korban masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi dari kerabat korban, Nurhayati mengatakan Akibat dihempas gelombang tinggi saat pergi ke tambak, La Darumi (30) warga Lingkas Ujung dinyatakan hilang. Korban menghilang ketika perahu bermesin ketinting yang ditumpangi bersama rekannya diterpa gelombang tinggi pada hari sabtu (30/05) sekitar pukul 12.00 wita.
Menurut Nurhayati, saudaranya yang bernama Rizal juga berada di perahu yang naas tersebut, Rizal dan La Darumi pamit berangkat ketambak sekitar pukul 05.30 wita, saat dalam perjalanan menuju tambak yang di pulau Tias menggunakan perahu ketinting, tiba – tiba perahu mereka diterpa gelombang tinggi dan Darumi pun langsung terhempas keluar dari perahu dan tenggelam. (Baca: Cuaca Buruk, Nelayan Tarakan Tetap Melaut)
“Kakak Rizal sempat menelpon ke handphone saya memberitahukan bahwa perahu yang mereka tumpangi di terjang gelombang tinggi dan Darumi terjatuh kelaut dan belum di temukan,” terangnya.
Saat Rizal menghubunginya, Nurhayati diminta untuk segera mencari speed untuk mencari korban yang terjatuh, “Cepat cari speed untuk mencari La Darumi, tadi terjatuh ke dalam laut,” jelas Nurhayat sambil menirukan ucapan Rizal yang melalui telpon.
Setelah mendapatkan telpon dari Rizal, Nurhayati langsung bergegas menujuh kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut dan saat itu pula Polisi Air (Polair) Polres Tarakan dan Basarnas Tarakan melakukan pencarian disekitar pulau Keciak dan Benalung sabtu sore.
Nurhayati mengungkapkan, La Darumi merupakan mahasiswa semester 4 di Universitas STIE Bulungan, Darumi ikut ke tambak karena ingin mengambau kepiting untuk dijual dan uangnya buat bayar uang semester. (Baca: Manusia Plastik Dari Tarakan)
“Darumi memang sempat minta dibelikan ambau beberapa waktu lalu, saat ditanya buat apa, bilangnya ingin mengambau kepiting di tambak buat bayar uang kuliah,” ujar Nurhayati.
Hinggah berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun Basarnas Tarakan namun pencarian masih terus dilakukan. Berdasarkan Informasi, Rizal yang masih terapung menggunakan perahu juga belum berhasil dihubungi, sementara korban La Darumi juga belum berhasil ditemukan, keluarga berharap kepada kepolisian agar segera dapat menemukan kedua korban tersebut.(Man15)