Pemotongan Bukit Ditarget Selesai November

by Setiadi

Gubernur Tinjau Proyek Pemotongan Bukit dan Perpanjangan Runway Bandara

PACU PEMBANGUNAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie didampingi Kepala DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara Suheriyatna dan Kepala UPBU Tanjung Harapan, meninjau proyek perpanjangan runway Bandara Tanjung Harapan dan kegiatan pemotongan bukit di Jl Agatish Tanjung Selor, Kamis (7/9) pagi.

TANJUNG SELOR, MK – Didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suheriyatna dan Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Tanjung Harapan, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie meninjau proyek perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Tanjung Harapan dan sekaligus kegiatan pemotongan bukit di Jl Agatish Tanjung Selor, Kamis (7/9) pagi.

Dari tinjauan ini, dikatakan Gubernur, secara umum kedua pekerjaan untuk keperluan pengembangan bandara tersebut telah berjalan sesuai target. Bahkan untuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 1.600 meter sudah selesai 100 persen. “Untuk kegiatan pemotongan bukit, sementara ini masih berjalan. Memang itu agak sulit, karena lumayan tinggi. Tapi kita harus optimis, saya minta supaya pekerjaaannya bisa dipercepat. Ya paling tidak pertengahan Oktober atau awal November nanti sudah bisa selesai,” kata Irianto yang ditemui usai melakukan peninjauan. Untuk diketahui, kegiatan pemotongan bukit dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara 2017.

Gubernur mengungkapkan, pengembangan Bandara Tanjung Harapan, baik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun APBD Provinsi Kaltara terus dilakukan. Seperti salah satunya untuk perpanjangan runway. Di mana, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan akan membangun runway di bandara ibukota provinsi tersebut hingga 2.500 meter.

“Oleh karena itu, saya minta pemotongan bukit ini bisa dipercepat. Agar tidak menghambat kegiatan selanjutnya,” kata Gubernur. Apalagi pusat melalui Kemenhub sudah menyiapkan dana Rp 1 triliun lebih untuk pembangunan beberapa bandara di Kaltara hingga 3 tahun ke depan.

Begitu juga kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)-nya, Gubernur berharap agar bisa turut mendukung percepatan pengembangan bandara ini. Terutama dalam hal pengadaan lahan. “Minggu dalam dua minggu ke depan saya minta melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait di Pemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltara melakukan pertemuan dengan Bupati dan DPRD Bulungan untuk membicarakan persoalan lahan bandara ini. Terutama yang dari sisi Sungai Buaya,” ujarnya.

Persoalan lahan sangatlah penting. Karena menurut Gubernur, pemerintah (pusat) tidak akan mengalokasikan anggaran jika permasalahan lahan masih belum clear and clean. “Informasinya, 2018 akan ada alokasi anggaran dari APBN untuk pematangan lahan di sisi selatan (sekitar Sungai Buaya). Namun karena lahannya yang belum clear and clean, maka kemungkinan besar tertunda,” kata Irianto.

Sementara itu, perpanjangan ke arah utara (Sengkawit), sesuai hasil kajian teknis maksimal hanya mencapai 1.850 meter. Karena di ujung landasan (runway) nanti untuk pemasangan lampu pengamanan. “Makanya itu, kalau pemotongan bukit ini cepat selesai. Kemudian pemerintah kabupaten bisa membantu menyelesaikan lahan, saya yakin pengembangan bandara akan cepat selesai juga,” jelasnya.

Terkait kesulitan anggaran yang berulang kali dikeluhkan oleh pihak Pemkab Bulungan, Gubernur menegaskan, jika dana bisa diatasi melalui berbagai alternatif. Tinggal bagaimana Bupati, DPRD dan jajaran melakukan inisiatif-inisiatif. Karena pengembangan bandara ini, merupakan salah satu prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk mengalihkan anggaran yang tidak penting, ke skala prioritas. “Banyak cara bisa dilakukan. Yang penting itu, kita jangan menyerah dulu. Kaltara saja saat awal terbentuk tidak memiliki sesen pun uang. Namun buktinya, alhamdulillah kita bisa membangun sekarang,” ujar Irianto.

Dirinya mencontohkan salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengalihkan anggaran yang tidak prioritas, seperti perjalanan dinas dan lainnya.

“Jika masih kekurangan, bisa dikomunikasikan dengan provinsi. Insya Allah kita siap membantu. Soal besaran sharing-nya nanti berapa, dibicarakan bersama,” tandasnya.

TUMBUHKAN EKONOMI

Pengembangan bandara ini, kata Irianto, lakukan untuk kepentingan masyarakat. Karena dengan adanya kemudahan sarana transportasi, akan banyak alternatif pilihan warga yang hendak menggunakan jasa transportasi. “Begitu juga orang dari luar yang ingin ke Tanjung Selor, tidak akan kesulitan. Jadi akan banyak warga datang. Termasuk nanti dari Malinau, KTT (Kabupaten Tana Tidung) bisa lewat sini. Apalagi jika akses jalan darat lebih diperbagus lagi,” ungkap Irianto.

Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor dan beberapa lainnya di Kaltara, jelas Gubernur, tidak akan ‘mematikan’ Bandara Internasional Juwata Tarakan sebagai bandara internasional atau bandara terbesar di provinsi ini. “Di Malaysia, banyak bandara tidak masalah. Jadi akan banyak pilihan, banyak alternatif. Dan perlu dipahami juga, dengan banyak bandara bagus, bukan berarti Bandara Tarakan akan sepi. Justru nanti akan kian ramai,” ujarnya.

Keuntungan lain, lanjut Irianto, ekonomi daerah akan tumbuh. Kemudian masyarakat akan mendapatkan kemudahan, serta keringanan dari segi biaya. “Minggu depan (11/9), insya Allah pesawat Wings Air sudah mulai melayani penerbangan dari Balikpapan-Tanjung Selor. Ke depan, saya yakin akan masuk maskapai lainnya. Seperti Garuda dengan pesawat Bombardier dan beberapa lainnya. (humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.