Punan Malinau Tampilkan Ritual Upacara Adat “Niva Duru”

by Muhammad Reza

Malinau, MK – Niva Duru menurut kepercayaan mayarakat Punan adalah merupakan do dan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehidupan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Bila diartikan kata per kata, Niva artinya memanggil/mengajak/memohon, sedangkan Duru merupakan oknum yang memiliki kuasa, kekuatan, mulia, derajat yang tinggi yang memberi kehidupan secara sempurna.

Zaman dahulu oleh masyarakat Punan Duru dikenal sebagai Sang Pencipta (Tuhan). Kepercayaan itu jika diurutkan berdasarkan tingkatannya, maka oknum-oknum yang dipercaya oleh warga Punan yaitu Duru, Belali, Uku Korip, Uku Pata, dan Bio. Kelima oknum tersebut memiliki peran masing-masing. Namun sekarang kurang populer karena bertentangan dengan ajaran agama yang ada sekarang.

Ritual Niva Duru dilakukan karena ada hal-hal prinsip yang dirasakan oleh masyarakat pada rentan waktu tertentu. Dipimpin oleh tokoh Punan yang memiliki keahlian dan paham, prosesi ritual Niva Duru dilakukan sebanyak 3-5 orang atau lebih.

Ritual diawali dengan penyembelihan hewan untuk diambil darah dan dagingnya sebagai persembahan, penyajian makanan dan minuman khas dalam wadah tertentu sebagai bukti bahwa ritual ini untuk mempererat hubungan antara Sang Pencipta dengan manusia.

Tebara atau Nebara (kata permintaan atau doa) dilakukan oleh A’ wo Nebara (pelaku ritual upacara adat Niva Duru). Dapat dilakukan bergantian sampai selesai.

Diakhir kegiatan ritual dilakukan jamuan minum bersama lalu dilanjutkan tarian khas suku Punan yaitu tarian Cak Cadu Kokoi, yang mengintari tugu Niva Duru yang menjadi titik pusat kegiatan. Dan juga dilakukan pesta besar masyarakat sebagai apresiasi kehidupan yang lebih baik.

Selain ritual upacara adat Niva Duru, ditampilkan juga tarian “Mena Umoh” yang menggambarkan rutinitas kehidupan dayak Punan yang rata-rata petani dan diakhiri dengan panen ladang. Setelah itu dilanjutkan dengan berburu/mengepung babi bersama sebagai persiapan pesta syukur panen yang dalam bahasa Punan “Irau Lunau”.(hms)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.