Komisioner KPU Dievakuasi Petugas Keamanan
Bulungan, MK – Rekapitulasi suara tingkat provinsi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara diwarnai aksi demontrasi. Bahkan, demo yang melibatkan ribuan massa membanjiri Kantor Sekretariat Pemprov Kaltara dan berujung perusakan pada sejumlah fasilitas negara.
Kronologisnya, rekapitulasi yang dipimpin Komisioner KPU Kaltara di Gedung Serba Guna Pemprov Kaltara, sekitar pukul 09:00 Wita, bermula dari walkoutnya saksi dari pasangan calon momor urut 1 (dr. Jusuf SK – DR. Marthin Billa) diwakilkan Zainuddin Umar.
“Kami jelas meminta secara resmi agar KPU Kaltara tidak melakukan rekapitulasi suara terlebih dahulu karena kami sudah melakukan gugatan ke Bawaslu Kaltara terkait keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memihak salah satu kandidat. Kemudian, adanya money politic secara massif dan terstruktur, belum lagi adanya ribuan surat C6 atau panggilan pemilih yang tidak terdistribusi hampir di semua daerah di Kaltara,” ujarnya.
Harusnya, lanjut Zainuddin, KPU Kaltara harus menunggu apa keputusan Bawaslu Provinsi Kaltara terkait gugatan yang dilayangkan secara resmi oleh tim pemenangan pasangan calon nomor urut 1.
Meski saksi kandidat nomor urut 1 walkout dari forum, rekapitulasi suara tetap dijalankan oleh KPU Kaltara sesuai jadwal tahapann yang sudah ditentukan.
“Intinya rekapitulasi sudah sampai pembacaan hasil di masing-masing daerah. Artinya sudah mau berakhir, baru ada aksi massa. Jadi, rekapitulasi sudah selesai sekitar 19 Desember 2015 pukul 11:45 Wita sehingga kami masih menunggu hingga tanggal 22 Desember pukul 11:45. Jika tidak ada gugatan di tingkat Mahkamah Konstitusi maka KPU Kaltara akan menetapkan pasangan calon terpilih,” jelas Komisioner KPU Kaltara Rustam Akif via teleponseluler.
Usai rekapitulasi suara, para pendemo kian meradang. Bahkan seluruh komisioner KPU Kaltara dan perangkat penyelenggara dievakuasi oleh satuan petugas keamanan. (sti)