
Relawan. Hikmah Wahyuni Nasution, relawan Forum Guru Tapal Batas (FGTB) membacakan buku cerita kepada anak diperbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). FGTB dengan dukungan Pokja Literasi Kaltara dan Pemprov Kaltara menggelar Kemah Literasi Kaltara 2020 pada 17-19 Januari 2020 di Bumi Perkemahan ASAD, Tarakan untuk mengkonsolidasikan gerakan literasi.
TARAKAN, MK – Staff Khusus Presiden Republik Indonesia (RI) Adamas Belva Syah Devara akan hadir dalam acara Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 pada Sabtu, 18 Januari 2020 di Bumi Perkemahan ASAD Pantai Amal, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Kehadiran Belva akan memperteguh komitmen Presiden Joko Widodo membangun daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) melalui program literasi. “Kami sudah menerima konfirmasi kehadiran Mas Belva,” kata Safril Efendi, Ketua Forum Guru Tapal Batas (FGTB) melalui siaran berita, Rabu (15/1).
Safril mengatakan KLK 2020 digelar untuk mengkonsolidasikan kembali gerakan literasi di Indonesia, termasuk di Kaltara. Konsolidasi ini bertujuan merespon berbagai hasil penelitian terkini yang menunjukkan Indonesia memiliki tantangan serius di bidang literasi. Hasil studi Bank Dunia November silam, menunjukkan sepertiga anak Indonesia yang berusia 10 tahun tidak mampu membaca dan memahami cerita sederhana. Hasil serupa ditunjukkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) melalui test PISA (Program International Student Assessment) 2018. Hasilnya 7 dari 10 anak Indonesia berusia 15 tahun, kompetensi membacanya di bawah kompetensi minimal.”Dari ujung utara perbatasan Indonesia, kita ingin merespon masalah literasi ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Safril mengatakan, keterampilan membaca merupakan pondasi untuk membangun masa depan bangsa. Hanya dengan terampil membaca, anak mampu mempelajari semua mata pelajaran, memiliki keterampilan dan berprestasi. Semakin baik keterampilan membaca anak, semakin baik pula prestasi belajarnya. “Studi yang dilakukan Eric A. Hanusek dan Lugner Woessmann pada 2012, menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen jumlah pelajar yang memiliki keterampilan membaca dasar, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sebesar 0,3 persen. Studi yang sama juga menemukan, bahwa 10 persen peningkatan jumlah pelajar dengan kemampuan membaca lebih lanjut, berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3 persen,” tambahnya.
Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa di Indonesia. Atas dasar itulah KLK 2020 mencoba mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara semua pihak. Sejumlah narasumber dari Satgas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kemendikbud RI, Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), REM 15, Forum Indonesia Muda, Yayasan Ayo Membaca Indonesia, Taman Baca Masyarakat (TBM) Mata Aksara Jogjakarta dan sekolah-sekolah literasi dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan praktik baik dalam berkolaborasi. “Gubernur Kalimantan Utara Bapak Irianto Lambrie akan membuka kegiatan ini,” terang Safril.
KLK 2002 digelar 17 – 19 Januari 2020 di Bumi Perkemahan ASAD, Pantai Amal Tarakan. Sampai saat ini sebanyak 148 peserta di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jakarta, telah mendaftarkan diri. Mereka berasal dari sekolah pelaksana GLS, TBM, Perpustakaan Desa, komunitas literasi, suku-suku pedalaman kalimantan dan instansi pemerintah. Kegiatan perkemahan akan diisi kegiatan talkshow, workshop dan acara kesenian. KLK 2020 digelar oleh Forum Guru Tapal Batas (FGTB) serta didukung penuh oleh Kelompok Kerja (Pokja) Literasi Kaltara dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. (*/as)