Teguh: Jika Tetap 13,6 M, Kami akan Lapor ke KPU Pusat

by Muhammad Aras

Ketua KPU Tarakan: Teguh Dwi Subagyo

Tarakan, MK –  Hingga saat ini anggaran dana Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan masih menjadi polemik. Hal itu terjadi setelah dana sebesar 13,6 milliar yang dianggarkan Pemkot Tarakan kepada KPU Tarakan dianggap tidak cukup, bahkan tidak layak sekelas pemilihan Walikota.

Ditemui usai pelantikan anggota Panwaslu di Hotel Tarakan Plaza siang tadi, Ketua KPU Tarakan Teguh Dwi Subagyo mengaku telah menyampaikan kepada Pemkot Tarakan terkait jumlah yang ideal untuk anggaran pilwali tahun depan. Namun apabila pemkot tarakan tetap bertahan pada angka 13,6 milliar, KPU berencana melaporkan ke KPU Pusat.

“Yang jelas kalau tetap pada angka 13,6 milliar tidak layak, pilkada tidak layak, dan solusinya kami akan laporkan ke Provinisi, Provinsi tentu menyampaikan ke KPU RI,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Senin (28/08)

Menurutnya, penyelenggaraan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan bukan merupakan agenda daerah melainkan  agenda nasional. Sehingga harus ada solusi, salah satunya dengan mengkaji ulang penganggarannya.

“Pilkada ini agenda nasional, harus ada solusi kalau mau dilaksanakan, kalau tetap 13,6 tidak cukup. Gambaran tahun 2014 lalu, anggaran Pilwali dari pemkot kita dapat 10, dari KPU Pemrov 5 jadi 15. 15 milliar itu lima tahun yang lalu, dulu tidak ada alat peraga kampanye yang dibuat KPU, itu hanya paslon saja yang buat. Itu aka bedah jau sekali, logikanya begitu,” ungkapnya.

Disisi lain, ia memahami kondisi keuangan pemkot Tarakan yang mengalami defisit sehingga menjadi problematis bagi KPU “Saya kira pemkot sedang difisit. Disatu sisi kami ingin efisiensi, disisi lain harus terjaga kelayakan dan kepatuhan penyelenggaraan. Makanya kami dilematis juga,” tutupnya (ars)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.