Vaksin Expired Ditemukan di RSUD Tarakan

by Muhammad Aras
img_9396

Vaksin Expired yang ditemukan Petugas Kepolisian di RSUD Tarajan

Tarakan, MK – Satuan Reserse Kriminal Narkoba (Satreskoba) Polres Tarakan menggelar  sidak vaksin palsu dibeberapa Rumah Sakit yang ada di Kota Panguntaka sebutan Tarakan. Dalam sidak tersebut, petugas berhasil menyita vaksin yang diduga sudah tidak layak pakai (expired) di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.

Penemuan tersebut bermula saat Petugas Kepolisian masuk disalah satu ruangan kemudian melakukan pemeriksaan dengan meminta seorang Petugas  Rumah Sakit untuk  mengambil vaksin yang disimpan didalam Kulkas. Setelah diperiksa ternyata vaksin tersebut telah expired.

Saat dikomfirmasi, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tarakan Witoyo mengaku  petugas tersebut baru satu hari bekerja sehingga petugas tersebut tidak mengetahui mana tempat vaksin yang expired dan mana vaksin yang tidak.

“Mungkin Ibu itu tidak konsentrasi, panic, ini gimana-gimana. Yang mana disuguhkan, rupanya yang diambil adalah yang ada di Kulkas kecil yang memang disitu semacam titip ruang titip ruang berisi vaksin expayer” kepada Metro Kaltara, Kamis (03/11)

Ia berdalih bahwa bahwa vaksin yang telah expired sebenarnya sudah lama ingin dimusnahkan tetapi system pencatatannya tidak baik sehingga tetap disimpan sambil menunggu waktu untuk dimusnahkan.

“Kalau salah ambil tidak mungkin, cuman system pencatan pemusnahannya saja yang belum konsisten. Harusnya begitu ganti bulan, itu langsung diturunkan untuk dimusnahkan, cuman  kenapa masih disitu” ungkapnya

Sementara itu Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SIK melalui Kasat Reskrim Narkoba Polres Tarakan IPTU Simon Tammu, SH engatakan akan menyita vaksin yang expaired tersebut.

“Vaksin tesebut tetap kita sita, dan untuk selanjutnya kita akan melakukan komfirmasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)” tambahnya (ars)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.