2023, Empat Formasi PPPK untuk Honorer P1 Tana Tidung Kekurangan Guru Agama dan PJOK

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, MK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung memastikan hingga saat ini Bumi Upun Taka masih kekurangan guru utamanya agama dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

Plt Kepala Disdikbud Tana Tidung Irdiansyah mengatakan, kekurang guru tersebut telah terjadi sejak tiga tahun terakhir.

“Tidak hanya guru agama Kristen Protestan, Katolik, kita juga kekurangan guru agama Islam,” ungkap Irdiansyah.

Irdiansyah pun belum mengetahui penyebab kurangnya peminat guru untuk mata pelajaran agama dan PJOK di KTT.

“Yang pasti kita sudah buka formasi umum untuk guru agama dan PJOK itu, tetap tidak ada pendaftar. Akhirnya formasi itu sampai sekarang belum terisi,” beber Irdiansyah.

Upaya yang dilakukan hanya memanfaatkan guru yang ada atau guru kontrak agar pembelajaran tetap berjalan seperti yang diharapkan.Irdiansyah menambahkan, sampai saat ini jumlah guru yang telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Tana Tidung sekitar 400 orang.

“Sisanya kontrak atau honorer, cuma saya tidak hafal datanya. Datanya ada di dapodik (data pokok pendidikan), nanti saya lihat di kantor,” kata Irdiansyah.

Untuk penempatan guru baik kontrak maupun yang PNS disesuaikan dengan rasionya. Misalkan ada sekolah yang muridnya hanya lima, maka guru bisa mengisi di sekolah lain untuk memenuhi jam mengajar.

“Terutama guru yang sudah bersertifikat, jadi ada rasio perbandingan namanya, jadi tetap terpenuhi jam mengajarnya di sekolah lain,” jelas Irdiansyah.

Tahun ini, kata Irdiansyah, tak ada rekrutmen CPNS untuk guru diganti dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Tahun ini kami sudah buka dan sedang berproses rekrutmen PPPK sebanyak 78 orang,” sebut Irdiansyah.

Dari 78 tersebut, empat di antaranya masuk dalam P1 (prioritas 1). Karena di 2022 honorer K1 dan K2 belum habis, sementara keempat honorer tersebut memiliki nilai di atas passing grade.

“Cuma kuotanya tidak ada tahun lalu. Jadi keempat guru kelas tersebut masuk prioritas satu di tahun ini. Sisanya formasi khusus dan umum,” ungkap Irdiansyah.

Formasi khusus, sambung Irdiansyah, memiliki syarat minimal sudah mengabdi 2 tahun, sementara untuk formasi umum terbuka bisa dari luar Tana Tidung.

Cuma, kata Irdiansyah, mencontohkan, jika ada kuota guru kelas di SDN 1 Tana Tidung, maka satu formasi akan disisi oleh P1 , satu kuota lagi untuk formasi khusus, dan sisanya baru umum. “Intinya tetap diprioritaskan P1, formasi khusus, baru formasi umum,” tutup Irdiansyah.  (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.