Pelaku Berani Lakukan Aksinya di Tempat Keramaian dan Siang Bolong
Tarakan, MK – Kasus penjambretan di Tarakan kian merajalela, kali ini giliran guru yang menjadi korban penjambretan di Jalan Jendral Sudirman, Sabtu (30/01) di siang bolong sekitar pukul 11.30 Wita .
Korbannya adalah Hapsah (28) guru honor di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Nusantara dan tinggal di RT. 13, Kelurahan Karang Rejo.
Kronologisnya, usai pulang mengajar dirinya singgah apotik di Jalan Jendral Sudirman untuk membeli obat. Korban pun langsung melanjutkan perjalanan pulang kerumah, namun tiba-tiba dari arah sebelah kanan, dirinya langsung dipepet oleh orang yang tidak dikenal menggunakan kendaraan roda dua jenis motor matic warna hitam dan putih.
“Tepat di depan Eks Gunung Bakso saya langsung dipepet dari arah sebelah kanan. Setelah itu, pelakunya langsung menarik hingga putus gelang emas dengan berat 3 gram yang berada di tangan sebelah kanan,” ujar Hapsa saat dijumpai di Instalsi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tarakan.
Setelah gelang emas berhasil ditarik, sambung Hapsah, dirinya berteriak minta tolong kepada warga yang kebetulan tengah ramai lalu-lalang di jalan. Tetapi teriakan itu sia-sia lantaran tidak ada warga yang ingin menolong mengejar pelaku jambret tersebut.
“Saya sudah teriak jambret, namun tidak ada satupun orang yang mau menolong. Saya lihat mereka hanya berjalan santai seperti biasanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” ucapnya.
Selain harus merelakan gelang emas yang dirampas oleh jambret, Hapsah saat itu sempat berupaya melakukan perlawanan kepada jambret justru ikut terjatuh bersama motor yang dikendarainya di Jalan Jendral Sudirman.
Akibatnya bagian lengan kanannya mengalami luka lecet dan lebih parah tulang di lengan kanannya mengalami pergeseran. Setelah terjatuh baru banyak warga yang berhenti membantunya berdiri.
“Warga baru menolong waktu saya terjatuh, setelah itu langsung dibantu ke Polres Tarakan membuat laporan. Namun karena lengan kanan saya sakit akibat terjatuh tadi langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa dokter ternyata tulangnya mengalami pergeseran dan harus dioperasi,” paparnya.
Sebelum peristiwa terjadi, lanjutnya, saat keluar dari apotik ia memang melihat seseorang yang mencurigakan. Orang didgua pelaku itu juga mengikutinya dari belakang.
“Saya kurang memperhatikan karena wajah orang tersebut tertutup helem. Begitu keluar dari apotik, orang tersebut malah mengikuti dari belakang,” ungkap Hapsah.
Dikonfirmasih secara terpisah, Kapolres Tarakan, AKBP Dani Hamdani melalui, Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Iptu Hadi Sucipto membenarkan persitiwa pemjambretan di Jl. Jendaral Sudirman.
“Laporannya sudah kami terima, untuk kasus penjambretan ini masih dalam proses lidik pihak kepolisian Polres Tarakan. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka lecet dan pergeseran tulang lengan sebelah kanan. Selain itu emas milik korban dengan berat 3 gram atau senilai Rp 1.375.000 ikut raib dibawah kabur pelaku jambret,” tutur Iptu Hadi Sucipto.
Ia berharap masyarakat Tarakan lebih berwaspada jika berkendaraan di jalan raya. Jika diperlukan jangan sampai membawa barang-barang berharga terlalu berlebihan.
“Kami mengaharapkan masyarakat Tarakan lebih waspada lagi dalam melakukan perjalanan, mengingat kasus penjambretan sangat marak terjadi. Jangan membawa barang berharga yang berlebihan jika berpergian,” himbaunya. (id/sti)