Ditbinmas Gandeng Disdikbud Cegah Pelajar Anarkis

by Muhammad Aras

Dirbinmas Polda Kaltara Kombes Pol Moh Yamin Sumitra (kiri) bersama Kepala Disdikbud Provinsi Kaltara Sigit Muryono (kanan).

TANJUNG SELOR, MK – Rencana pengesahan beberapa Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Pidana (RKHUP) dan hasil revisi UU KPK oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beberapa waktu lalu menuai protes dari berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat, buruh, mahasiswa, hingga pelajar sekolah turun ke jalan melakukan untuk rasa menolak pengesahan tersebut.

Di Provinsi Kaltara juga terjadi hal serupa, dimana mahasiswa yang tersebar dibeberapa kampus di Kaltara melakukan unjuk rasa menolak disahkannya RKHUP dan hasil revisi UU KPK. Melihat hal ini Direktorat Bimbingan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Kaltara berupaya mengajak seluruh masyarakat agar tidak melakukannya lagi guna menghindari hal-hal dapat menimbulkan kerusuhan. (8/10)

 “Jadi apa yang disuarakan telah diterima, sudah ditindak lanjuti, maka kita minta agar tinggal menunggu hasilnya,” ujar Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Drs. Indrajit SH melalui Direktur Bimmas Polda Kaltara Kombes Pol. Moh. Yamin Sumitra kepada Metro Kaltara, Senin (7/10) kemarin.

Terlebih kepada pelajar agar tidak mudah terprovokasi, seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu. Untuk mengantisipasi hal itu, Ditbinmas pun berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara serta Kabupaten/kota agar mengeluarkan edaran agar para pelajar tidak bertindak di luar kendali ataupun ikut-ikutan.

“Disdik inilah yang membawahi setiap satuan pendidikan, sekolah-sekolah. Dengan komunikasi ini Kadisdikbud telah mengeluarkan edaran untuk setiap kepala sekolah untuk diteruskan kepada siswanya,” terangnya.

Menurutnya, Ini dilakukan untuk menghindari adanya provokasi berita-berita hokas terhadap pelajar. Sehingga ditakutkan mereka yang percaya akan kembali melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. Disamping itu, juga menghindari adanya peserta unjuk rasa bayaran yang tujuannya untuk beritndak anarkis.

 “Nah yang menyusup atau domplengan itu yang berbuat rusuh. Ada yang berpakaian sekolah ternyata preman. Itu salah satu penumpang gelap,” bebernya.

Untuk itu, dirinya telah memerintahkan jajarannya agar memberikan bimbingan dan pembinaan kepada pelajar. Baik kepada pelajar sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga ketingka yang lebih tinggi yakni para mahasiswa.

“Seperti di Universitas Kaltara itu saya berikan pemahaman saat ospek. Juga saya sudah koordinasi dengan rektornya,” tuturnya.

Begitu juga yang dilakukannya di Universitas Borneo Tarakan (UBT), Ditbinmas memberikan pemahaman dan sharing kepada mahasiswa. Karena selain merugikan orang lain juga merugikan para pemuda yang berujung pada adanya korban. Pria berpangkat tiga melati ini menambahkan jika tujuan mahasiswa turun sudah bagus, karena menjadi kontrol sosial dan pembawa kedamaian.

“Karena bisa jadi korban kalau nanti melakukan anarkis sama kerusuhan. Cita-cita mentok karena terlibat pidana, karena mahasiswa ini semua calon pemimpin,” tutupnya. (as)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.