Drs. Muhammad Effendi : Ekonomi Kabupaten Induk Nunukan Dipastikan Tetap Stabil
NUNUKAN, MK – Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya) dinilai tak akan membebani fiskal negara. Bahkan pertumbuhan ekonomi kabupaten induknya (Nunukan,Red) dipastikan tetap stabil.
Hal itu disampaikan Kabag Pemerintahan Pemkab Nunukan Drs. Muhammad Effendi kepada Metro Kaltara berdasarkan hasil kajian Pemkab Nunukan bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada, belum lama ini.
“Wilayah yang masuk dalam Kabudaya sangat melimpah potensi sumber daya alamnya mulai dari sektor pertambangan emas, batu bara, minyak dan gas. Kemudian sektor perkebunan dan beberapa pabrik CPO yang sudah produksi,” ujarnya, Minggu (17/07).
Menurut kajian tersebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabudaya di tahun 2022 bisa menembus Rp2 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 7,42 %. Sementara Kabupaten Nunukan sebagai induknya tetap mengalami ekonomi yang stabil karena ditopang wilayah Seimanggaris dan Blok Migas Seimanggaris.
“Awalnya wilayah itu masuk dalam DOB Kabudaya namun karena mempertimbangkan keberlangsungan Kabupaten Nunukan maka masyarakat sepakat memberikan Seimanggaris dan Blok Seimanggaris tetap menjadi bagian dari kabupaten induk,” bebernya.
Dengan demikian kabupaten induk bisa memiliki pertumbuhan ekonomi bersikar 6,8% setiap tahunnya pada tahun 2022. Selain itu masyarakat perbatasan, Pemkab Nunukan serta Pemprov Kaltara menegaskan hadirnya DOB Kabudaya sebagai solusi cepat dan tepat mempertahankan wilayah Sumantipal-Sinapad dan sekitarnya dalam pangkuan NKRI. (MK*1)