TARAKAN, MK – Setelah sempat hilang saat tengah memancing dengan rekannya di perairan Pulau Sadau pada Selasa (31/7/2018) lalu, akhirnya Jasad Rahim salah seorang nelayan yang bertempat tinggal di Kelurahan Selumit Pantai ditemukan, pada hari Kamis (2/8/2018) pagi sekira pukul 08.00.
Menurut Informasi yang didapatkan Metro Kaltara dari Keluarga Korban, Masri mengatakan pada saat itu Rahim (Korban) bersama Mansah. mereka sedang memasang pancingan untuk ikan kurau di sekitar Pulau Sadau menggunakan perahu, sekira pukul 18.00 Wita.
“Pas pancingan kurau ni dapat ikan sudah dan sudah sempat naik kapal, tiba-tiba ikan lompat ke laut. Terus si Rahim ni langsung melompat ke air juga buat cari itu ikan yang lepas, pas sudah dia lompat tidak muncul lagi dia. Sempat ditunggu sama si Mansah sambil teriak-teriak panggil si Rahim tapi tidak juga muncul,” ujarnya.
Kepala Pos SAR Tarakan Managap Jumala Hutajulu mengatakan, Penemuan Jasad Rahim ini pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga, sehingga Basarnas dan Polair yang mendapatkan laporan tersebut langsung mendatangi lokasi penemuan.
“Jasad korban ini pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang ikut dalam proses pencarian, baru setelah itu tim gabungan mendatangi lokasi penemuan jasad korban,” ungkapnya.
Lanjut dia, saat tim dari Basarnas dan Polair sampai di lokasi tempat ditemukannya Rahim, pihak keluarga sudah melakukan proses evakuasi dan jasad korban sudah berada di atas perahu. Sehingga, tim yang melakukan proses pencarian hanya bisa melakukan pengawalan terhadap perahu yang membawa jasad korban ke rumah duka.
“Jasad korban ini ditemukan pihak keluarga sejauh 1 KM dari lokasi terjatuhnya korban, setelah berhasil dievakusi langsung dibawa ke rumah duka melalui dermaga yang ada di Pasar Beringin,” terangnya.
Menurut Manangap proses pencarian tersebut memang sedikit sulit, sebab kondisi cuaca laut yang tidak bersahabat “Memang di lokasi itu angin kencang dan gelombang disana juga lumayan tinggi, tapi ya syukurnya kita sudah bisa menemukan jasad Rahim,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan, melalui Kasat Polair AKP Kalvien menerangkan, untuk kasus hilangnya nyawa Rahim ini memang murni kecelakaan laut, karena dari lokasi terjatuh hingga korban ditemukan, tidak ditemukannya tanda-tanda kejanggalan mengenai jasad Rahim.
“Memang awalnya Kepolisian meminta untuk dilakukan divisum kepada pihak keluarga untuk mendalami kasus hilangnya nyawa bapak Rahim, tapi karena keluarga korban menolak untuk divisum dan ingin segera disemayamkan. Setelah melihat kondisi jasad Rahim serta meminta keterangan dari para saksi yang ada, kami menyimpulkan kalau kasus ini memang murni kecelakaan,” tutupnya.(arz27)