TARAKAN, MK – Dengan adanya kegiatan Jurnalis Safari yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada hari Rabu (3/4), yang diadakan disalah satu ruang Imbaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, memiliki beberapa rencana untuk memajukan karya jurnalistik yang ada di daerah Tarakan.
Menurut salah satu perwakilan PWI, yakni Ketua Bidang Pendidikan PWI, Marah Sakti Siregar menjelaskan, jika anggota jurnalis yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang terdaftar di PWI kini sudah mencapai 9 ribu anggota sekaligus memiliki Sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh PWI.
“Tidak tahu kalau dari organisasi wartawan yang lainnya, yang jelasnya dari PWI itu yang terdafatar sebagai wartawan ada sekitar 15 ribu, tapi yang sudah dapat sertifikat ada 9 ribu, dan itu sudah lebih dari separuh dari kuota yang kita miliki saat ini,” Ujarnya
Pria yang akrab disapa Sakti ini juga membeberkan jumlah wartawan yang ada diseluruh Indonesia, yakni berkisar sejumlah 100 ribu lebih wartawan. Namun ia juga mengatakan, jika wartawan yang berkompeten hanya ada sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan wartawan yang ada di Indonesia.
Dari survei yang ia lakukan itu, membuat pihak PWI harus lebih bekerja keras dalam mengikat wartawan agar bisa lebih berkompeten melalui PWI cabang yang sudah diresmikan di masing-masing provinsi maupun Kota.
“Mereka juga harus mempersiapkan diri, agar bisa membantu para wartawannya untuk mengikuti UKW yang di adakan setiap tahunnya dan ini juga tahapnya bergiliran karena tahun ke tahun pasti berpindah tempat, dari provinsi ke provinsi lainnya,” Ujarnya
Tak hanya itu, Sakti juga menjelaskan ciri-ciri wartawan yang sudah berkompeten, dirinya mengakui jika ingin membedakan secara fisik tidak akan diketahui wartawan tersebut berkompeten atau tidak, yakni melainkan dari karya-karya yang sudah ia buat.
“Kalau beritanya itu baik dan benar, pastinya kita akui dia memang wartawan yang berkompeten, tetapi beda dengan wartawan yang hanya sebatas kerjaannya saja dan beritanya juga melanggar kode etik, tidak seperti wartawan yang benar-benar merasa bertanggung jawab sebagai penyambung informasi untuk rakyat,” bebernya.
Adapun harapan yang disampaikan juga, agar wartawan bisa lebih profesional dalam menggalih atau mengkuak informasi yang memang harus diketahui oleh masyrakat “Tinggalakan dunia amatir, karena sekarang, wartawan-wartawanan banyak beredar, baik dalam Media cetak, elektronik maupun media sosial. Agar reputasi wartawan ini tetap bisa dipercayai oleh masyarakat,” ujarnya.(arz)