Dishub Tana Tidung Siapkan Life Jacket Gratis Salah Satu Upaya Cegah Kecelakaan

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, MK- Dinas Perhubungan Tana Tidung terus mengimbau kepada masyarakat khususnya para penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut, untuk terus memperhatikan keselamatan dalam menjalan kan aktifitas di laut.

Sebagian besar juga mata pencaharian masyarakat Tana Tidung didapat dari hasil sumber daya alam di perairan terutama bagi yang bermukim di bantaran sungai.

Untuk itu Dinas Perhubungan ( Dishub ) Tana Tidung mengimbau agar masyarakat dapat menjaga keselamatan diri saat berada di perairan.

Imbauan itu disampaikan Kepala Bidang Keselamatan dan Sarana Prasarana Dishub Tana Tidung, Didakus Pito mengatakan, bahwa Dishun terus melakukan imbauan keselamatan kepada pengguna maupun pemilik kendaraan laut.

“Imbauan keselamatan untuk teman-teman pengguna speedboat dan kapal feri atau kapal rakyat kali ya seperti dompeng perahu dan sebagainya untuk tetap mengikuti standar keselamatan,” kata Didakus Pito.

Menurutnya masyarakat dapat menjaga keselamatan diri dengan menggunakan baju pelampung atau life jacket saat sedang berada di perairan terutama bagi pengguna speedboat.

“Yang paling bisa kita lakukan dari masing-masing pribadi ini kan sebenarnya menggunakan life jacket untuk menolong diri sendiri karena kita tidak bisa menjangkau sesuatu yang lebih karena bukan kita yang mengendalikan speedboat kan sudah ada nahkoda yang bertugas,” tuturnya.

Ia sampaikan Dishub Tana Tidung telah menyediakan pelampung yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan.

“Dan dari Dishub Tana Tidung itu selalu menyediakan stok life jacket jadi misalnya masyarakat yang bergerak di bidang perairan kalau kesulitan menyediakan life jacket ya silakan ke Dishub untuk minta,” ujarnya.

Tak hanya bagi masyarakat, pekerja perusahaan yang harus melalui sungai pun diperbolehkan untuk meminta baju pelampung yang disediakan Dishub Tana Tidung.

“Karena kita memang menyediakan life jacket ini untuk diberikan ke masyarakat juga atau pekerjaan kelapa sawit yang bekerja di seberang kalau mereka membutuhkan itu ya tidak apa-apa minta saja supaya ketika mereka menyeberang ke sini bisa safety,” lanjutnya.

Ia mengungkap beberapa kasus kecelakaan air yang terjadi diperparah karena korban tidak dilengkapi dengan alat-alat keselamatan.

“Tidak kita pungkiri bahwa selama ini kan kebanyakan terjadi kecelakaan air dan sayangnya korban tidak siap dengan pertolongan itu jadi sayang sekali kalau ada kecelakaan kita sendiri tidak siap,” ungkapnya.

Ia mengatakan daerah di Kalimantan Utara ( Kaltara ) yang rawan terjadi kecelakaan air yaitu di Tana Tidung dan Tarakan yang memang sebagian besar mobilitas masyarakat dilakukan melalui jalur perairan.

“Memang KTT dan Tarakan ini yang sering terjadi kecelakaan air karena di sini kan aliran sungai Sesayap ini juga kan banyak kayu terus kadang-kadang arusnya itu deras,” katanya.

Bagi sebagian masyarakat asli Tana Tidung mungkin sudah terbiasa menghadapi kondisi perairan di Tana Tidung namun sebagian lagi khususnya bagi pendatang bisa saja belum terbiasa dengan kondisi tersebut.

“Kalau masyarakat asli mungkin sudah paham dengan kondisi itu tapi yang biasa hidup di darat tiba-tiba harus sering melintasi sungai itu kan yang tidak paham,” sambungnya.

Belum lagi banyak tantangan yang harus dilalui saat beraktivitas di perairan seperti kondisi kebersihan air, ombak bahkan bahaya binatang buas seperti buaya.

“Baru kita ini tantangannya sudah lewati ombak di laut, harus lewati kayu lagi di sungai, belum lagi buaya kadang kita berdiri di pinggir sungai saja harus mengamati dulu kondisi sungai itu takut ada buaya kan,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari masyarakat, kerap terlihat buaya di aliran sungai Sesayap yang merupakan tempat aktivitas utama bagi masyarakat yang bergerak di bidang perairan.

“Itu pun informasinya sering ada buaya lewat di sungai Sesayap sini kalau pagi kadang ada saja masyarakat yang lihat, mungkin buayanya cari temannya di darat,” ucapnya.

Meskipun Dishub Tana Tidung kerap memberikan imbauan keselamatan, namun jika tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga keselamatan diri sendiri imbauan itu tentu tidak akan berhasil.

“Jadi ya memang kesadaran diri itu penting, kami pun walaupun sering beri imbauan tapi tetap saja kembali ke pribadi masing-masing kan,” ujarnya.

Ia mejelaskan berbicara soal data kecelakaan menjadi wewenang Kepolisian dalam hal ini Polres Tana Tidung.

“Angka kecelakaan sendiri kan didata Kepolisian karena mereka yang menentukan itu kecelakaan atau tidak jadi kami di Dishub itu juga berpegang dari data Kepolisian dan itu kan bukan wewenang kami kalau soal data kecelakaan,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan di Tahun 2024 ini belum ada terjadi kecelakaan di perairan, dan kasus kecelakaan di air pun cukup jarang terjadi tidak seperti kecelakaan di darat.

“Sebetulnya kalau kecelakaan air ini jarang terjadi tidak seperti di darat kan dan untuk beberapa waktu belakangan ini belum ada kecelakaan air yang terjadi di Tana Tidung yang terjadi,” sebutnya.

Meskipun kasus kecelakaan di air jarang terjadi namun Dishub Tana Tidung tetap akan menyediakan sarana prasarana pencegahan.

“Walaupun jarang terjadi kecelakaan di air, kami tetap wajib sediakan sarana prasarana keselamatan itu sebagai pencegahan kecelakaan,” pungkasnya. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.