Jadikan Pasar Rakyat Bilung Jau Kebanggan Rakyat

by Muhammad Reza

MALINAU, MK – Bupati Yansen TP mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Ir. Joko Widodo atas berdirinya pasar rakyat Bilung Jau di Kecamatan Kayan Hilir dan sebagai salah satu pasar yang telah diresmikan secara simbolis.

“Luar biasa penghargaan bapak Presiden kepada masyarakat perbatasan,” ucapnya.

Bupati Yansen sempat kaget dengan nama pasar rakyat Bilung Jau karena itu adalah nama dayak yang diberikan oleh keluarga kepadanya. Namun Bupati berterima kasih nama tersebut digunakan sebagai nama pasar rakyat.

Minat berjualan di Kayan hilir itu ada, untuk itu mari kita kelola dengan baik. Pasar pasti kita butuhkan karena berbagai macam sayuran , ikan bisa dijual di pasar.

“Tapi harus yang hasil yang benar, bukan seperti misalnya ikannya hasil di setrum di sungai, “ ujarnya.

Jadikan pasar sebagai arus distribusi barang untuk masyarakat. Tidak mudah untuk membangun pasar ini, penuh lika-liku dan perjuangan yang berat apalagi mengangkut material yang tidak ringan. Untuk itu mari kita manfaatkan dengan baik, jangan sampai pasar rakyat terbengkalai tidak digunakan.

Sesaat sebelum dimulai acara syukuran ditampilkan tarian dayak diiringi dengan petikan sampe’ dari pemuda-pemuda Desa Data Dian.

“Saya tertarik dengan tim musik sampe tadi. Hati saya bergetar, senang, bahagia mendengar alunan petikan musik sampe’ asli,” ucapnya.

Bupati Yansen mengungkapkan ketakutannya akan sirnanya musik sampe jika tidak diteruskan ke generasi muda. Ia bercerita dulu ketika menjabat sebagai Camat di Kayan Hilir hampir setiap malam memanggil orang tua yang pandai bermain sampe’ namun sekarang sudah tiada.

“Malam ini saya tidak takut lagi karena sudah terbukti ada generasi penerusnya,” ujarnya.

Bupati pun meminta persetujuan dari semua yang hadir agar tim musik sampe ini dinamakan Grup Sampe’ Bilung Jau dan masyarakat menjawab dengan teriakan “Setuju!”. Tidak hanya grup musik Desa Data Dian, dari Desa Long Metun dan Sei Anai juga dibantu oleh Bupati Malinau.

Alat musik tradisional kita sebenarnya banyak, namun saat ini mulai hilang diganti dengan musik yang diputar dari handphone. Bupati menyayangkan hal ini karena tidak sinkron menari lalu musiknya dari handphone.

“Saya tutup mata, tutup telinga tidak mau dengar,” ungkapnya tegas.

Menurutnya, dalam seni nilai tertinggi terdapat dari alat musik yang dimainkan. Akibat menggunakan kaset atau musik dari handphone, sekarang banyak anak muda yang tidak bisa main musik.

Seperti para tentara kita yang menjaga negara kita, seperti itulah kita mejaga budaya kita. Yang orang tau, ada alunan musik sampe’ itulah Indonesia. (hms)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.