Kecelakaan Lalu Lintas yang Melibatkan Siswa Berada Diurutan Kedua Terbanyak
Tarakan, MK – Mewujudkan pendidikan yang berkualitas bukan hanya menciptakan pelajar berintelektual baik. Terpenting juga bagaimana kenyamanan dan keselamatan pelajar perlu dijamin dalam mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah maupun di luar sekolah.
Saat ditemui Metro Kaltara, Senin (28/15), Walikota Tarakan Sofian Raga mengaku pihaknya bersama Dewan Pendidikan terus melakukan evaluasi terhadap peningkatan kualitas dunia pendidikan di Bumi Paguntaka.
Sebagaimana poin dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya urusan pendidikan adalah tanggung jawab semua masyarakat Indonesia.
“Kita melakukan sosialisasi kegiatan pendidikan baik dari unsur pemerintah, komite sekolah, kepala sekolah hingga tokoh masyarakat yang berkaitan dengan penedidikan. Tujuannya guna melihat apa-apa saja yang diperlukan, diperbaiki, disesuaikan baik secara fisik maupun non fisik,” ujarnya.
Bahkan, menjamin keselamatan para pelajar juga didukung oleh sarana dan prasarana. Contohnya, bus sekolah yang sudah beroperasi di tahun ini mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas pelajar.
“Sekarang hasilnya lebih tertib, para pelajar khususnya di bawah umur 17 tahun tidak menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah. Disamping dilarang oleh Undang-Undang, juga untuk keselamatan mereka karena mayoritas kecelakaan lalu lintas menempatkan pelajar diurutan kedua,” bebernya.
Jadi persoalan pendidikan bukan hanya mengurus otaknya supaya pintar tetapi keselamatan di dalam lingkungan sekolah maupun diluar juga merupakan tanggung jawab semua masyarakat. (aras/sti)