TANA TIDUNG, MK – Dinas Perhubungan (Dishub) Tana Tidung bersama perusahaan sawit di Desa Menjelutung akan segera memperbaiki dermaga Pelabuhan Desa Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir yang tenggelam.
Kepala Dishub Tana Tidung Arief Prasetiawan menjelaskan, ponton yang dijadikan dermaga mengalami kerusakan atau kebocoran sehingga memudahkan air masuk dan mengakibatkan tenggelam Senin malam (20/11) yang lalu.
“Sebelumnya kurang lebih dua minggu lalu kami menerima laporan dari Pemerintah Desa Sesayap terkait dengan kebocoran dermaga itu,” kata Arief.
Laporan, sambung Arief, ditindaklanjuti oleh Dishub dengan memompa keluar air yang ada di dalam ponton.
“Upaya jangka panjangnya, nanti kami akan berusaha memperbaiki mana mana saja yang bocor untuk dilas lagi,” terangnya.
Upaya yang digagas ini, disambut baik oleh perusahaan yang ada di Menjelutung dengan berperan aktif bersama sama berencana memperbaiki dermaga.
“Alhamdulillah supportnya tidak hanya dari pemda tapi salah satu perusahaan sawit di Menjelutung juga merespons karena memang pelabuhan desa Sesayap ini juga digunakan perusahaan tersebut,” katanya.
Dengan itikad baik mereka, perusahaan tersebut akan mengunakan dana corporate social responbility (CSR) untuk memperbaiki ponton yang bocor.
“Kami sudah bersurat secara resmi ke mereka (perusahaan sawit), dan direspons baik,” ujar Arief.
Seiring berjalannya waktu, hingga Senin malam sebelum dermaga tenggelam masih dalam proses analisis.
“Mereka juga masih melihat penyebab (kebocoran) apa dan menyiapkan alat dan bahan untuk perbaikan. Ternyata tadi malam ada kejadian mati listrik sehingga pompa kami tidak berfungsi, akhirnya tidak bisa memompa dan tenggelam,” ungkapnya.
Namun Pemkab Tana Tidung dalam hal ini Dishub akan berupaya sesegera mungkin melakukan perbaikan.
“Mungkin besok (Rabu) alatnya sudah ada di sana dan tenaga mekaniknya dan Dishub akan mengangkat dermaga ke daratan untuk diperbaiki lagi,” katanya.
Ia menambahkan, ponton yang tenggelam ini merupakan yang keempat telah digunakan di Pelabuhan Sesayap.
“Karena di sana air payau sehingga untuk besi itu rawan korosi,” beber Arief.Agar mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi, ke depan akan menggunakan konsep lain.
“Apakah dengan pancang supaya tidak menggunakan ponton lagi atau lainnya,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik atau kecewa, karena Dishub bersama perusahaan sawit akan memperbaiki dermaga secepat mungkin sehingga dapat digunakan kembali.
Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan Dishub Tana Tidung Didakus Pito menambahkan, tabrakan batang yang hanyut juga menjadi salah satu penyebab resiko terjadinya kebocoran ponton.
“Untuk saat ini masyarakat bisa menggunakan pelabuhan lainnya yang tidak jauh dari dermaga yang rusak ini (50 meter) sembari menunggu perbaikan ponton yang bocor,” pungkasnya. (rko)