Rabies Mewabah di Kalbar

by Setiadi
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak menggelar vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan.

Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak menggelar vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan.

KALBAR, MK – Wabah penyakit rabies semakin merajalela di Kalbar. Kini, tercatat sudah tersebar di delapan kabupaten sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Provinsi Kalbar. Delapan kabupaten itu yakni Kabupaten Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Ketapang, Sintang dan Kapuas Hulu.

Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak pun menggelar vaksinasi rabies di setiap kecamatan se-Kota Pontianak.  “Mulai Senin lalu, selama sepekan kita melaksanakan vaksinasi serentak di setiap kecamatan. Sebelumnya kita informasikan ke kecamatan untuk disampaikan ke kelurahan-kelurahan, seterusnya pihak kelurahan menyampaikan ke RT/RW setempat. dSelanjutnya informasi pemberian vaksin rabies gratis ini disampaikan ke warganya masing-masing,” ujar Kepala Seksi Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Endang Sayekti saat menggelar vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan di halaman Kantor Camat Pontianak Barat, Kamis (11/8).

Vaksinasi rabies ini diprioritaskan terhadap anjing-anjing peliharaan sebab 90 persen penularan berasal dari gigitan anjing. Namun pihaknya juga melayani vaksinasi bagi hewan lainnya seperti kucing. Tahapan pemberian vaksin, warga membawa hewan peliharaannya seperti anjing, kucing dan Hewan Penular Rabies (HPR) lainnya.

Sebelum diberikan vaksin rabies, dilakukan pendataan dan pengecekan apakah sudah memiliki buku vaksin. Setiap HPR harus memiliki buku vaksin untuk memastikan apakah hewan-hewan peliharaan tersebut sudah diberi vaksin rabies atau belum. Kalau sudah divaksin, artinya hewan tersebut sudah imun atau memiliki kekebalan di dalam tubuhnya.

“Bila sudah memiliki buku vaksin, maka akan dicek apakah sudah saatnya divaksin sebab vaksin rabies diberikan sekali dalam setahun. Misalnya kucing anggora biasanya pemiliknya sudah melakukan vaksinasi secara rutin setiap tahun. Vaksinasi rabies dilakukan setahun sekali,” tuturnya.

Vaksinasi serupa sudah berjalan sejak tiga tahun lalu. Tahun ini pihaknya lebih gencar melakukan vaksinasi rabies sebagai antisipasi merebaknya rabies yang sudah tersebar di delapan kabupaten di Kalbar dan masuk kategori KLB.

“Sejauh ini di Kota Pontianak belum ditemukan adanya indikasi penyebaran penyakit rabies. Tetapi kita selalu tetap waspada, masyarakat jika menemukan ada hewan yang memiliki gejala penyakit rabies, silakan menghubungi kami,” imbuhnya.

Vaksinasi yang digelar di setiap kecamatan selama sepekan ini diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya. “Selain di kecamatan-kecamatan, kita juga ada program dokter hewan keliling. Jadi, kita akan mengunjungi ke rumah-rumah warga yang memiliki hewan peliharaan untuk diberikan vaksin,” kata Endang.

Endang mengimbau, apabila ada yang digigit hewan misalnya anjing, segera cuci luka bekas gigitan tersebut dengan sabun atau deterjen, kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah itu, dicuci dengan alkohol 70 persen. Selanjutnya, setelah kering, olesi dengan lodium tincture seperti betadine dan sejenisnya. “Kemudian segera bawa ke dokter atau puskesmas terdekat untuk pengobatan selanjutnya,” paparnya. (Lyn/MK*1)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.