Tarakan, MK – Diduga imformasi bocor terlebih dahulu, Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan hanya berhasil mengamankan 20 kg daging alana. Selain dari Petugas Balai Karantina Pertanian, sidak yang digelar didua tempat berbeda yakni Pasar Gusher dan Pelabuhan Tengkayu I, juga dibantu TNI/Polri, Satpol PP, Disnaktan dan KSOP Tarakan.
Dokter Hewan Balai Karantina Pertanian Andi Azhar mengaku sebelumnya ada beberapa pedagang daging Alana yang sudah diincar petugas. Namun karena imformasi yang bocor terlebih dahulu sehingga yang diamankan hanya dua orang dan telah diserahkan ke Polres Tarakan.
“Sebenarnya ada empat yang kita incar, kemungkinan karena ini bocor sehingga yang dua lepas dan menghilang. Ada 20 kg daging Alana yang kita sita, itu dipasar Gusher dan untuk pelakunya itu hanya diberikan tindak pidana ringan (Tipiring)” ujarnya kepada Metro Kaltara, Selasa (20/12)
Ia mengungakapkan peredaran daging alana di Kota Tarakan sudah terorganisir dengan baik. Oleh sebab itu pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) secara rutin guna mengantisipasi peredaran daging Alana lebih banyak lagi.
“Kedua pelaku akan kami lakukan pengembangan kasus lebih lanjut, karena peredaran daging Alana ini katanya berantai. Mulai dari pasar kemudian ke Pelabuhan lalu ke Sebatik selanjutnya dari Tawau” ungkapnya
Ia menambahkan sidak yang dimulai pada pukul 08.30 Wita sampai pukul 10.30 Wita sebagai tindaklanjut dari Surat Keputusan (SK) Walikota yang melarang memperjualbelikan daging Alana di Kota Tarakan. Disamping itu juga dalam rangka menjelang Perayaan hari Natal dan tahun baru.
“Memang menjelang natal dan tahun baru, itu banyak ditemukan daging Alana, sosis, dan daging bakso. Walaupun hasil tangkapannya minim karena pengaruh imformasi yang bocor, minimal masyarakat berpikir untuk tidak mengirim lagi daging Alana. (ars)