Tarakan, MK – Hanya menegur orang yang mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan. Hen (12) siswa sekolah dasar (SD) harus mengalami luka pada bagian leher akibat ditikam menggunakan kunci motor. Penikaman itu terjadi di Karang Anyar, kala Hen pulang sekolah, Senin (07/12), sekitar pukul 12.00 Wita. Sementara pelaku berinisial AL (14) merupakan pelajar SMP di Tarakan.
Diceritakan Hen dengan didampingi orangtuanya saat memberikan keterangan di Polres Tarakan, kejadian bermula saat pulang sekolah, dirinya bertemu dengan AL mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan dan langsung menyalip Hen yang sedang berjalan kaki.
“Waktu itu dia (AL) ngebut naik motornya dan sempat menyalip saya. Karena kaget, langsung saya teriaki untuk berhati-hati naik motor,” ujar Hen.
Tik lama setelah diteriaki, AL langsung berhenti dan turun dari motornya. Setelah itu AL malah balik marah dan menghampirinya sehingga keduanya ribut di pinggir jalan. “Tiba-tiba saja dia turun dari motornya sambil mengatakan kenapa merasa tidak terima. Akhirnya kami beribut dan langsung berkelahi,” jelasnya.
Usai perkelahian Hen mengalami luka dibagian leher dan kepalanya akibat tusukan menggunakan sebuah kunci. Setiba di rumah orangtua Hen kaget melihat anaknya pulang dengan berlumuran darah, setelah mendapatkan penjelasan dari sang anak, orangtuanya mendatangi kantor Polres Tarakan. Mendapatkan laporan tersebut, anggota piket jaga Polres Tarakan langsung melakukan penjemputan kepada AL di rumahnya Jl. Aki Balak, Kelurahan Karang Anyar.
Dari pengakuan AL yang merasa tersudut atas laporan Hen dan orangtuanya, mengakui kalau dirinya tak bersalah. Lantaran yang memulai keributan hingga berujung perkelahian itu adalah Hen.
“Saya tidak ada ngebut naik motor, memang gang yang saya lewati itu agak sempit dan motor yang saya pakai gasnya juga agak lengket sehingga agak keras menarik pedal gasnya. Agak susah menarik gas motor jadi terkesan ngebut, begitu melintas di depan Hen, saya pun diteriaki olehnya,” paparnya.
Senada dengan Hen, dijelaskan AL, usai diteriaki, ia langsung ribut dengannya. “Kami berdua berkelahi. pada saat berkelahi saya sempat menusukan kunci motor dibagian leher dan kepala HEN,” akunya.
“Bukan pisau yang saya pakai untuk menusuk lehernya, tapi pakai kunci motor. Setelah perkelahian itu Hen langsung pergi dan saya pun langsung lari menggunakan sepeda motor,” jujur AL.
Dikonfirmasih terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Dani Hamdani, melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, IPTU Hadi Sucipto mengaku karena keduanya masih berstatus pelajar, maka pihaknya hanya melakukan pembinaan. Hal ini juga harus menjadi pembelajaran para orangtua agar selalu mengawasi putra-putrinya. (man15/sti)