Lagi, Kapal Ikan Vietnam Ditangkap di Perairan Sambas

by Setiadi
Salah satu kapal Vietnam yang diamankan di Dit Polair Mako Polda Kalbar.

Salah satu kapal Vietnam yang diamankan di Dit Polair Mako Polda Kalbar.

Kalbar, MK – Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) Mabes Polri kembali menangkap 2 kapal asal Vietnam berbendera Indonesia yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia, tepatnya di Pulau Sumpadi, Selasa (1/3) sekitar pukul 18.00 WIB.

Wakil Direktur Dit Polair Polda Kalbar, AKBP Widihandoko mengaku kedua kapal tersebut yaitu KM Sinar-288/BV3240TS yang dinahkodai Ahung Van An dengan membawa 9 ABK. Kemudian KM Sinar-533/BV99253TS yang dinahkodai Tran Tien Dat membawa 16 ABK.

Penangkapan dilakukan Kapal Pinguin 5011 yang dipimpin langsung oleh komandan AKP Rinto Haifan Simbolon pada titik koordinat 02.34’420 U – 109.14’916″ T disekitar pulau Sumpadi.

“Berdasarkan informasi nelayan setempat yang melapor kepada pos polisi di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas Senin (29/2), kapal pengawas pun bergegas menuju lokasi. Infonya ada banyak kapal asing disana, kemudian kita koordinasi dengan Mabes Polri dan melakukan penangkapan,” kata Widihandoko kepada Metro Kaltara, Kamis (3/3).

Untuk mengelabui petugas, kedua kapal menggunakan nama dan bendera Indonesia. Tidak ada perlawanan saat dilakukan penangkapan. Selanjutnya, kapal beserta seluruh ABK  dibawa menuju markas komando Dit Polair Polda Kalbar. Setiba di Mako, para ABK tersebut kemudian didata dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Sesuai peraturan, mereka harus diperiksa kesehatan nya untuk mencegah penularan penyakit,” imbuhnya.

Kedua kapal diancam dengan Pasal 85, 93 dab 97 Undang-undang No.45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perikanan.

Sementara, Nahkoda KM Sinar 533, Tran Tien Dat mengungkapkan para ABK berasal dari wilayah Pungtau, Vietnam. Ia mengaku mendapatkan bendera Indonesia dari WNI yang tinggal di daerah mereka. Saat memasuki perairan Indonesia, kapal yang berangkat dari daerah asalnya berjumlah 16 kapal ikan.

“Semua ada 16 kapal, dari Pungtau semua. Kata toke (bos) kalau pakai kapal ini bisa masuk perairan Indon” kata Tran yang fasih menggunakan bahasa Melayu Malaysia. (Lyn/sti)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.