Setelah Kukang, BKSDA Kalbar Selamatkan Burung Enggang

by Setiadi
Seekor Kukang dan Burung Enggang yang berhasil diselematkan BKSDA Provinsi Kalbar.

Seekor Kukang dan Burung Enggang yang berhasil diselematkan BKSDA Provinsi Kalbar.

Pontianak, MK – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provensi Kalbar kembali mengamankan dua jenis satwa dilindungi di Indonesia yakni satu ekor kukang dari Putusibau dan satu ekor Kangkareng atau Burung Enggang.

Seorang warga Pontianak, Nizar Hartady (20) mengembalikan satu ekor kukang asal Putussibau ke kantor BKSDA Kalbar Jl Jenderal Ahmad Yani Pontianak, Selasa (5/1). “Saya dikasih teman bernama Alex. Katanya, dia dapat dari temannya di Putusibau. Dengan Alex Kukang itu sudah 1 bulan. Sementara Kukangnya tersebut diperkirakan berumur tahun,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Rabu (6/1).

Pengembalian ini sudah dua kali ia lakukan, sebelumnya juga mengembalikan seekor kukang ke BKSDA pada September 2014.

Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Konflik Tumbuhan dan Satwa Liar BKSDA Kalbar, Azmardi sangat berterimakasih menerima penyerahan kukang yang dilakukan oleh warga. Menurutnya, kukang adalah satwa pemalu yang berperan penting dalam ekosistem hutan karena salah satu pengendali hama dan juga mendistribusikan tanaman dengan mengkonsumsi buah-buahan.

“Status satwa itu dilindungi, karena itu kita imbau kepada masyarakat untuk tidak memelihara satwa ini karena nilai pentingnya di alam agar siklus biologis tidak terganggu sehingga tidak mempengaruhi rantai makanan,” tuturnya.

Usai menerima penyerahan seekor Kukang, BKSDAKalbar kembali mengamankan seekor Kangkareng atau Burung Enggang dari warga di Kecamatan Pontianak Tenggara.

“Kangkareng Hitam atau Enggang ini, kami amankan dari warga di kawasan Kecamatan Pontianak Tenggara. Dengan suka rela mereka mau menyerahkan, setelah kami datangi ke kediamannya,” tutur Kepala BKSDA Kalbar, Sustyo Iriyono.

Diceritakan Sustyo, burung bernama latin Anthracoceros Malayanus ini didapat berdasarkan laporan dari seorang Ketua RT di Gang Analis, Jalan Dr. Sudarso Pontianak, yang mengatakan warganya ada menemukan Burung Enggang.

Ia menjelaskan, saat ditemukan burung ini dalam kondisi lemah dan sakit, serta ekor yang terpotong. Namun setelah dirawat selama dua hari, burung tersebut kondisinya semakin membaik.

“Karena kesadaran dan pengetahuan warga, penemuan burung dilindungi ini langsung diceritakan kepada Ketua RT setempat. Akhirnya kita langsung melakukan evakuasi terhadap burung langka ini,” bebernya.

Berdasarkan infromasi dari warga, BKSDA menyimpulkan burung ini merupakan peliharaan warga yang lepas. Apalagi habitat Kangkareng Hitam di kalbar, berada di hutan Kapuas Hulu sehingga sangat tak mungkin, jelajah satwa ini sampai ke Kota Pontianak.

“Kami mengaharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat, sehingga tidak ada lagi masyarakat memelihara ataupun memburu satwa-satwa yang dilindungi Undang-Undang. Karena bisa menyebabkan punahnya satwa liar, yang merupakan bagian dari ekosistem kita. Apalagi sampai memperjual belikannya,” harap Sustyo.

Sustyo menambahkan, sebelum melepas satwa ini ke habitatnya, BKSDA akan terlebih dahulu melakukan observasi oleh tim medis selama beberapa hari. (lyn/sti)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.